JINENG

klumpu, jineng, dan glebeg bisa di taruh disebelah selatan pekarangan pintu masuknya, harus menghadap kebarat dan ketiga bangunan ini fungsinya sebagai tempat tempat penyimpanan hasil  tani (padi).  kalau kita dibali khususnya pada hari sukra umanis, mengadakan upacara (Banten dilumbung) yaitu dengan upacara dan sarananya ayaban tumpeng 7 (pitu)dan menghaturkan tipat bantal dan pesor, yang dihaturkan kehadapan Ida BHATARI SRI. 

Previous slide
Next slide

Meta Data Bangunan

Nama Object : Bangunan Jineng

Deskripsi Singkat :  Jineng adalah bangunan bertiang 4 (empat) ukuran sake tidak boleh kecil namun dibawahnya tidak boleh melakukan kegiatan, terlebih -lebih digunakan tempat tidur berpasangan karena jineng itu merupakan tempat suci. Sebagai stana Ida Batari Sri bentuknya limas 

Deskripsi Detail :  Klumpu adalah bangunan bertiang 4 dibawahnya bisa digunakan untuk kegiatan yang lain seperti contohnya tempat untuk bersantai dll.

Jineng adalah bangunan bertiang 4 (empat) ukuran sake tidak boleh kecil namun dibawahnya tidak boleh melakukan kegiatan, terlebih – lebih digunakan tempat tidur berpasangan karena jineng itu merupakan tempat suci. Sebagai stana Ida Batari Sri bentuknya limas. 

Glebeg adalah tempat penyimpanan padi yang paling kecil sakanya bertiang 6 (enam) ada yang sampai bertiang 12 (dua belas) kalau glebeg tempat penyimpanan padinya dibawah dan glebeg tidak seperti balai agung di pura desa 

 

Selain sebagai bangunan tempat penyimpanan hasil tani (padi) ketiga bangunan tempat penyimpanan hasil tani (padi) juga sebagai tempat pemujaan bhatari sri.

Bentuk strukturnya

Bentuknya memanjang dan ukuran sakanya maksimal 2 Rai (22 CM), di klumpu, jineng dan glebeg itu memakai dulang, dia hampir mirip dengan kincut.

Letaknya pada umumnya diletakan sebelah utara dapur, pintu masuknya menghadap keselatan. klumpu, jineng, dan glebeg bisa di taruh disebelah selatan pekarangan pintu masuknya, harus menghadap kebarat dan ketiga bangunan ini fungsinya sebagai tempat tempat penyimpanan hasil tani (padi). kalau kita dibali khususnya pada hari sukra umanis, mengadakan upacara (Banten dilumbung) yaitu dengan upacara dan sarananya ayaban tumpeng 7 (pitu)dan menghaturkan tipat bantal dan pesor, yang dihaturkan kehadapan Ida BHATARI SRI. Menjelang panen akan dibuatkan upacara NINI yaitu dari bantih-bantihan  padi sebanyak 33 ( tiga puluh tiga ) bulir ini melambangkan BHATARA GURU karena 33 menurut  wariga merupakan simbul BHATARA GURU. Pada saat tertentu dimasing-masing desa adat itu diadakan upacara pemahayu NINI atau NGUSABA NINI yang dipusatkan dipura desa setempat itu bisa diadakan maksimal 33 Tahun Sekali upacara ini diadakan bertujuan sebagai rasa terima kasih dan puji syukur kehadapan IDA SANG HYANG WIDHI WASA dalam Manifestasinya sebagai IDA BHATARI SRI sehingga kita masih melaksanakan upacara itu sampai saat ini. Dari sebelum muncul agama hindu diindonesia keyakinan ini sudah dilaksanakan masyarakat BALI. Dulu ada Namanya Sekta MAZAB SORAH itu yakin dan percaya dengan adanya dewa padi disebut dengan BHATARI SRI. MAZAB SORAH ini lah yang dilebur menjadi paham Tri Murti. Dapat disimpulkan klumpu ,jineng dan glebeg fungsi utamanya  secara realita adalah tempat penyimpanan sumber-sumber bahan makanan khususnya (padi).

Negara : Indonesia 

Gaya : Arsitektur Bali Asli

Kondisi Bangunan : Terawat 

Tingkat Kerusakan : 25%

Negara Lokasi : Indonesia 

Provinsi : Bali

Kabupaten : Badung

Kecamatan : Mengwi 

Desa / Kelurahan  : Mengwi 

Alamat : JL. Ayodya, Mengwi, Kec. Mengwi, Kabupaten Badung, Bali 80351

Garis Lintang (Latitude) : –

Garis Bujur (Longitude) : –

Pemilik : Pemda

Scroll to Top