Deskripsi Detail : Beberapa desa menyebut bale adat dengan bale dangin, kenapa? Disebut bale dangin /kangin (timur sama dengan purwa) purwa itu artinya mengawali, apa dia mengawali lahir disana, apa dia menek kelih (akil balig) atau dia mengawali dia upacara potong gigi atau dia mengawali dia Kembali ke alam niskala. Oleh karena itu masyarakat menyebut BALE DANGIN secara realitas kebanyakan letaknyan di arah selatan dan bale ini bermacam – macam tiangnya yang bertiang 4 di sebut bale sake 4, ada yang bertiang 6 disebut (bale wongkilas) ada tiang 8 disebut (bale saka ulu), ada bertiang 9 disebut (Bale tiang sanga) dan ada yang bertiang 12 disebut (bale gede), bale ini baik dari tiang 4 sampai 12 itu letaknya bukan selalu disebelah selatan tetapi yang mana boleh di taruh disebelah barat dan yang mana tidak boleh ditaruh disana. Sesungguhnya kalau bale saka 4 lebih ideal menurut tatanan asta kosala kosali diletakkan diarah timur pekarangan menghadap kebarat kalau bale saka 6 letaknya di sebelah selatan pekarangan menghadap kebarat , bale sake ulu 8 juga letaknya diselatan menghadap ke barat ukuran minimal adegannya 9 cm , bale tiang 9 (sanga) tidak boleh diletakkan disebelah selatan itu harus diletakan disebelah barat menghadap ke selatan , dan tempat yang lain dan boleh membangun tiang 9 (sanga) disebelah timur menghadap keselatan. Realitasnya di sebelah selatan merajan kalau bale gede bisa di tempatkan di posisi selatan menghadap ke barat dan sebelah timur menghadap ke barat. 

BALE GEDE itu harus menggunakan dua pandak/Taban/Dipan ini pada saat ada upacara orang meninggal mayatnya ditaruh di sebelah selatan dan bantennya di taruh disebelah utara dan itu adalah bale adat sakanya bermacam ada yang 4 sampai 12.